Letak Kerajaan Kutai
Sumber informasi mengenai keberadaan Kerajaan Kutai dapat kita ketahui dari beberapa peninggalan yang berhasil ditemukan, yaitu berupa 7 buah Yupa yang berbentuk tiang, terbuat dari batu. Keberadaan tujuh buah Yupa dapat anda lihat di Museum Nasional Jakarta dan Museum Mulawarman di Kutai Kertanegara. Selain itu, ada juga beberapa benda bersejarah seperti Ketopang Sultan, Pedang Sultan Kutai, Gamelan Gajah Prawoto dan lain-lain.
Lalu, dimana sebenarnya lokasi Kerajaan Kutai? Berdasarkan sumber informasi yang penulis peroleh dari buku "Sejarah Nasional Indonesia Jilid II" karya Marwati D.P. dan Nugroho Notosusanto", disitu dijelaskan bahwa Kerajaan Kutai mencapai masa keemasan (puncak kejayaan) saat dipimpin oleh raja bernama Mulawarman. Pada masa ini, wilayah kekuasaan Kutai meliputi seluruh Kalimantan Timur.
Berikut ini gambar peta letak Kerajaan Kutai :
Letak Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Hulu Sungai Mahakam, Muara Kaman, Kalimantan Timur. Pada zaman sekarang ini, Kaltim merupakan salah satu provinsi dari 35 Provinsi di Indonesia. Berbatasan dengan Malaysia, Kalsel, Kalteng dan Kalimantan Utara. Sungai Mahakam sendiri adalah sungai terbesar di Kaltim, panjangnya mencapai 920 km, melewati Kabupaten Kutai Barat sebagai Hulu, hingga hilirnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
Baca Juga : Letak Kerajaan Tarumanegara
Berdasarkan lokasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa letak Kerajaan Kutai berada di sekitaran Kabupaten Kutai Barat yang merupakan hulu sungai Mahakam. Nama "Kutai" yang digunakan sebagai nama kerajaan diberikan berdasarkan tempat ditemukannya Prasasti Yupa, karena berdasarkan peninggalan yang ditemukan tidak dijelaskan mengenai nama kerajaan.
Runtuhnya Kerajaan Kutai terjadi pada saat raja Maharaja Dharma Setia, setelah tewas dalam peperangan melawan Kerajaan Kutai Kartanegara bernama Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Pada perkembangan selanjutnya, Kutai Kertanegara menjadi kesultanan Islam.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai Letak Kerajaan Kutai dan beberapa gambarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Baca juga artikel terkait :
Sumber Referensi :
- Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Edisi ke 4. Penulis : Marwati Djoened Poeponegoro dan Nugroho Notosusanto. Balai Pustaka. Jakarta. 1993.
Comments
Post a Comment